HALLOWEEN PARTY: BERKUMPULNYA PARA ‘HANTU’ DI KAMPUS UNGU

FBS-Karangmalang. Puluhan mahasiswa tampak berkumpul di pendopo Tejokusumo sama seperti biasanya. Ada yang latihan menari, mengerjakan tugas atau hanya berkumpul untuk membahas sesuatu. Namun ada beberapa mahasiswa yang sibuk memasang backdrop di sisi timur pendopo Tejokusumo. Tak lama kemudian salah satu mahasiswa berkerudung merah bernama Dewi mengambil mikrofon dan mempersilahkan para mahasiswa untuk berkumpul dan duduk di tengah pendopo Tejokusumo. Para mahasiswa pun berduyun-duyun mematuhinya. Di backdrop hitam yang dipasang mahasiswa tadi tertempel huruf-huruf yang terbaca “HALLOWEEN PARTY”.

Adalah Jeanie Cook, M.A.TESOL yang memprakarsai acara malam itu. Ia adalah dosen tamu dari Amerika Serikat atas kerjasama antara pemerintah Indonesia dan English Language Fellow, sebuah organisasi dari pemerintah Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang kebahasaan. Acara ini pada umumnya ingin mengenalkan apa itu Halloween kepada para mahasiswa UNY. Acara ini diisi dengan tiga perlombaan yaitu lomba kostum Halloween, mengukir labu dan menulis sebuah paragraf ‘gila’ mengenai kostum yang dikenakan.

Acara Halloween Party ini dimulai pukul 19.30 tepat. Dimulai dengan sambutan dari Ketua Jurusan PBI, Sukarno, S.Pd., M.Hum yang menerangkan bahwa jika belajar suatu bahasa, maka wajib serta mempelajari budayanya. Halloween Party inilah yang menjadi kegiatan nyata dari pembelajaran budaya negara berbahasa Inggris tersebut. Selanjutnya diisi dengan penjelasan apa itu Halloween dan asal mula hal ini dirayakan oleh Jeanie. Pertanyaan pun bermunculan dari para mahasiswa, hal ini menambah kesan acara ini di sisi akademiknya. Tak lupa, Jeanie juga membagikan permen kepada para mahasiswa yang hadir seraya berujar Trick or Treat! Dengan kompak para mahasiswa menjawab Treat!

Acara puncak pun datang. Pengumuman pemenang lomba-lomba yang diadakan. Uniknya, semakin malam semakin banyak peserta kostum yang berdatangan. Ada yang menjadi penyihir, mumi, Dr.Stress, hantu kembar, zombie, siswa taruna, pembunuh bayaran, hingga hantu anak SMA yang mati saat perayaan kelulusan. Hal ini tentu saja membuat acara malam itu makin riuh rendah. Pemenang lomba kostum, Probo yang mengenakan dan berperan menjadi Dr. Stress menjelaskan siapa itu Dr. Stress ia berujar bahwa Dr.Stress tercipta karena beban skripsi yang dirasa cukup berat hingga lahirlah sosok Dr. Stress ini. Nampaknya hal ini menjadi hal yang umum terjadi pada mahasiswa tingkat akhir seperti dirinya. Ia mengaku malu sekaligus senang karena berhasil memenangkan salah satu kategori yang paling diminati itu. “Malu soalnya peserta yang lain maba maba (mahasiswa baru: red) ucapnya sambil mengusap mukanya yang penuh tinta spidol yang ia katakan sebagai make up. Saat ditanya bagaimana kesannya terhadap acara ini, Probo mengaku terkesima. “Bagus banget. Seru ketika ada CCU (Cross Cultural Understanding: red) tapi diluar kelas. Jadi ada kegiatan nyata dan partisipasinya juga besar” ucapnya sambil tetap mengusap-usap mukanya yang masih penuh dengan tinta spidol.

Saat ditanya tentang acara Halloween Party, Jeanie Cook mengatakan “Saya hanya ingin membagi sedikit ilmu tentang kebudayaan Amerika Serikat, melatih berbahasa Inggris, dan tentunya sambil bersenang-senang.” Jeanie juga merasa senang karena acara Halloween Party ini dihadiri banyak mahasiswa baik mahasiswa jurusan PBI, jurusan lain di FBS,  maupun dari  jurusan diluar FBS.  Tentang kontes kostum, Jeanie mengatakan “Para peserta memilih kostum yang variatif, kostum favorit saya adalah kostum pemenang (Doctor Stress: red) dan kostum monster yang membawa pisau”. (Reza&Yogi)